Suryantopsikologi’s Weblog

Just another WordPress.com weblog

Demokrasi dan Ancaman terhadap Nilai Sumpah Pemuda

Oleh Suryanto

Fakultas Psikologi Unair

Di era reformasi saat ini, demokrasi sudah menjadi barang yang tidak ditawar dan ditolak lagi. Setiap aktivitas yang ada selalu mendasarkan pada konsep demokrasi ini.

Pemilihan kepada Desa, Bupati, Walikota, Anggota Dean, an bahka memilih Presiden, selalu menggunakan prinsip itu. Mungkin dalam beberapa hal kita setuju. Dan sekali lagi sangat setuju.

Namun, ternyata demokrasi itu tidak murah alias mahal. Untul memilih kepala desa saja beayanya mencapai ratusan juta da kaau dihitung dari gaji yang dia akan peroleh selama menjaat akan tidak cukup untuk mengembalikan modalnya. Apalagi kalau pilihan Bupati dan mungkin yang lebih tinggi lagi.

Kalau dilihat hasilnya, pilihan dengan sistem election tampaknya juga tidak bisa diterima dengan mudah di hati sanubari rakyat. Siap menang tidak siap kalah. Beaya demokrasi (pilihan) yang besar sebenarnya bisa digunakan untuk kepentingan lain yang sifatnya menyejahterakan dan memenuhi kebutuhan rakyat. Ekses lain yang menyedihkan adalah munculnya potensi konflik dan disintegrasi. Hampir bisa dipastikan setelah pilihan, konflik yang merugikan menjadi salah satu akibat dari proses demokrasi tersebut. Tidak saja kerugian uang dan harta benda, darah dan bahkan nyawa juga tidak lepas dari akibat tersebut.

Lalu, begitukah demokrasi harus mengalahkan nilai-nilai yang tertuang dalam sumpah pemuda ? Ini pertanyaan saya. Haruskan bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu dikalahkan oleh nilai “demokrasi” yang mungkin kebablasan. Sila keempat dasar negara kita menyatakan “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijakanaan dalam permusyawaratan / perwakilan” harus dimaknai pilihan langsung untuk semua jenjang?

Tidakkah prinsip kompetensi , menurut asas-asas manajemen organisasi bisa diterapkan, sehingga eleksi tidak harus bolak-balik nyoblos?

Kalau sejumlah aktivitas itu membahayakan integrasi seperti yang tertuang dalam nilai-nilai sumpah pemuda tidakkah perlu dipikirkan ulang mengenai cara dan mekanismenya? Mungkin para petinggilah yang tahu, dan wakil rakyat yang membawa suara rakyat lebih arif dan bijaksana dalam menerima konsep demokrasi tersebut. SEMOGA.

November 14, 2008 - Posted by | Uncategorized

No comments yet.

Leave a comment